Sebagai pusat pembelajaran, PKBM memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk terus belajar di luar batasan usia. Selain itu, PKBM juga berperan sebagai mitra kerja pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat melalui system-method pendidikan nonformal.
Sementara itu, sekolah konvensional memerlukan biaya yang lebih besar untuk infrastruktur dan fasilitas yang lebih kompleks.
Peserta diajarkan tentang teknik menjahit dan membuat pakaian dari awal hingga selesai. Diharapkan, dengan mengikuti method ini, peserta menjadi ahli di bidang menjahit sehingga bisa membuka usaha sendiri atas dasar pelatihan ini.
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi masalah sosial melalui pendidikan dan pelatihan yang diberikan.
System literasi digital di PKBM membantu masyarakat untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan terkait dengan teknologi dan penggunaannya. Dalam application ini, peserta akan mempelajari konsep teknologi dasar dan aplikasi yang berguna dalam kehidupan sehari-hari seperti e mail, World wide web, dan media sosial. Tujuannya adalah agar masyarakat yang masih gaptek dapat lebih memahami teknologi dan penggunaannya.
Software Kesetaraan dan Pemberdayaan Masyarakat (PKBM) merupakan application pendidikan yang menyediakan kesempatan belajar bagi masyarakat yang belum atau tidak menyelesaikan jenjang pendidikan formal.
PKBM adalah singkatan dari great site Application Kelompok Belajar Masyarakat. PKBM merupakan lembaga pendidikan nonformal yang memberi kesempatan pendidikan bagi masyarakat yang tidak dapat mengikuti pendidikan formal di sekolah. PKBM sendiri terdiri dari dua kata, yaitu kelompok belajar dan masyarakat.
Padahal, PKBM telah memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Oleh karena itu, mari kita lebih memahami apa itu PKBM dan mari berperan aktif dalam mendukung perkembangannya.
Sehingga setiap warga belajar sangat dimungkinkan dapat berperan sebagai sumber belajar bagi warga belajar lainnya (masyarakat lainnya).
Hal ini tidak dimungkinkan di sekolah konvensional yang memiliki jadwal tetap dan keterbatasan waktu belajar di luar jam sekolah.
Menurut Sihombing (1999), PKBM memiliki beberapa karakteristik dasar yang harus menjadi acuan pengembangan kelembagaan PKBM sebagai wadah Studying Culture. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut:
PKBM selama ini terus dibangun dan dijalankan oleh masyarakat dengan swadaya. Namun, dukungan dari pemerintah dalam hal anggaran dan pengakuan terhadap lembaga PKBM masih belum exceptional.
PKBM juga berfungsi sebagai pusat penelitian bagi pengembangan model-product pendidikan nonformal. Ini memungkinkan masyarakat dan kalangan akademisi untuk melakukan studi, analisis, dan penelitian terhadap berbagai isu dan permasalahan dalam bidang pendidikan dan keterampilan masyarakat sesuai dengan asas dan tujuan PKBM.
Meskipun tidak selalu diatur oleh kurikulum nasional seperti sekolah official, PKBM tetap menawarkan system-plan pembelajaran yang berkualitas dan sesuai dengan kebutuhan peserta.